Basic Knowledge
Pengetahuan dasar SEO untuk Content Creation Flow di Botika | Last updated: 2024-09-01
Last updated
Pengetahuan dasar SEO untuk Content Creation Flow di Botika | Last updated: 2024-09-01
Last updated
Keyword ada 3 jenis. Short-tail keywords, long-tail keywords, dan LSI (Latent Semantic Indexing) keywords:
Short-tail keywords: terdiri dari 1 - 2 kata, search volume dan persaingan biasanya lebih tinggi. Contoh: "Sepatu lari"
Long-tail keywords: terdiri dari 3 kata atau lebih, search volume dan persaingan lebih rendah, lebih spesifik dan biasanya lebih mudah untuk nge-rank. Contoh: "Sepatu lari terbaik untuk perempuan"
LSI: istilah dan frasa yang masih terkait, bertujuan untuk membuat search engine memahami konteks isi web page. Contoh: untuk keyword "Sepatu lari", LSI nya bisa "jogging", "maraton", "cushioning"
Search Intent/User Intent (tujuan utama user saat mencari di search engine) terdapat 4 jenis:
Informational: user mencari informasi (contoh: "cara membersihkan sepatu lari")
Navigational: user mencari web/brand spesifik (contoh: "sepatu lari adidas")
Commercial: user mencari produk (contoh: "review sepatu lari terbaik")
Transactional: user hendak membeli sesuatu (contoh: "beli sepatu lari online")
Internal Link & External Link
Internal Link: link yang mengarah masih di website yang sama. Sebagai contoh, misal terdapat link dari web page https://omni.botika.online/abc mengarah ke https://omni.botika.online/xyz maka dapat dikatakan ini adalah internal link.
Tidak ada batasan jumlah pasti/ketat terhadap pemberian internal link di dalam artikel/postingan. Namun, direkomendasikan hindari pemberian internal link yang terlalu banyak.
Pemberian internal link yang terlalu banyak dapat membuat artikel tampak seperti spam dan mengganggu keterbacaan (readability)
Hindari lebih dari 1 link per 100-150 kata secara rata-rata.
Di dalam artikel, targetkan 1-3 internal link.
Secara sederhana, semakin panjang/banyak jumlah kata dalam artikel, banyaknya internal link mengikuti. Angka di bawah hanyalah rekomendasi:
Short posts (500-1000 kata): 1-5 internal links
Medium posts (1000-2000 kata): 5-10 internal links
Long posts (2000+ kata): 10-15 internal links
Ingat, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Setiap link harus relevan dan memberikan nilai tambah bagi pembaca. Jangan memaksakan internal link yang tidak sesuai.
External Link: link yang mengarah ke website berbeda/domain lain. Sebagai contoh, misal terdapat link dari web page https://omni.botika.online/abc mengarah ke https://asa.sh maka dapat dikatakan ini adalah external link.
Tidak ada batasan jumlah pasti/ketat terhadap pemberian external link di dalam artikel/postingan. Namun, direkomendasikan hindari pemberian external link yang melebihi jumlah internal link.
Jumlah pemberian external link yang direkomendasikan adalah 1-5. Untuk konten yang lebih panjang dan lebih mendalam, Anda dapat menyertakan lebih banyak lagi.
Short posts: 1-2 external links
Medium posts: 2-4 external links
Long, comprehensive posts: 4-8 external links
Ingat, kualitas lebih penting daripada kuantitas:
Beri sumber external link ke situs yang bereputasi dan authoritative yang dapat menambahkan nilai/value terhadap artikel yang dibuat.
Pastikan external link relevan secara langsung dengan artikel yang dibuat.
Pertimbangkan untuk menggunakan attribute "nofollow" terhadap external link guna mempertahankan SEO juice, terutama untuk situs komersial atau yang kurang tepercaya.
Direkomendasikan menerapkan open in new tab target="_blank"
karena ketika pembaca membuka external link, mereka tidak akan meninggalkan situs sepenuhnya.
Menambahkan attribute rel="noopener noreferrer"
tidaklah wajib, tapi direkomendasikan karena menyangkut keamanan.
Menentukan keyword (main keyword dan secondary keyword). Cara menentukan yang mana main keyword, mana secondary keywords adalah:
main keyword: frasa utama yang ditargetkan, search volume.
secondary: variasi, sinonim, sub-topik.
Peletakan keywords (tetap hindari keyword stuffing/secara berlebihan. gunakan keywords secara natural)
Letakkan main keyword di meta title, meta description, URL, ALT & title img, body, intro, headings, sub-headings, bagian akhir/kesimpulan/penutup.
Letakkan secondary keywords bisa di body, headings, sub-headings, ALT & title img.
Meta title: judul yang akan ditampilkan di hasil pencarian search engine. Maksimal 60 karakter, dibuat sedikit berbeda dari H1.
Meta description: deskripsi yang akan ditampilkan di hasil pencarian search engine. Direkomendasikan maksimal 145 karakter.
URL Slug: URL yang digunakan untuk mengidentifikasi halaman tertentu dalam sebuah situs web, contoh:
URL lengkap: https://omni.botika.online/tentang-kami
Slug: tentang-kami
Buat sebisa mungkin singkat dan deksriptif, hindari penggunaan konjungsi/kata pengisi (kecuali memang sangat dibutuhkan sekali), gunakan huruf kecil semua, gunakan tanda strip "-" untuk mengganti spasi/sebagai pemisah kata.
Heading tags digunakan untuk memberi struktur dan hirarki pada konten web page. Pastikan penggunaan heading tags runtut. Jenis headings:
H1: digunakan sebagai judul utama dalam web page. Dalam konteks pembuatan konten di BOTIKA, ini yang digunakan sebagai judul postingan.
H2: digunakan untuk subjudul yang berada di bawah H1. Dengan kata lain, H2 ini bagian bab utama pada isi konten.
H3: digunakan untuk sub-subjudul yang berada di bawah H2. H3 merupakan sub-bab dalam setiap bab yang membahas subtopik dari bab tersebut. H3 menjelaskan poin-poin yang lebih rinci dari H2.
H4: Sub-sub-bab yang membahas poin-poin lebih spesifik dalam sub-bab (H3).
H5: Bagian yang lebih spesifik lagi dari sub-sub-bab, biasanya menjelaskan detail lebih lanjut.
Contoh:
Jika memungkinkan berilah link keluar sebagai refrensi, meskipun demikian lebih baik hindari pemberian external link ke kompetitor yang satu region dan niche. External link penting karena di mata search engine dapat menambah kredibilitas konten yang dibuat.
Internal link yang baik itu menuju web page yang relevan. Jadi, jika ada halaman/postingan lain yang relevan dengan postingan yang dibuat saat ini, maka berilah internal link ke halaman tersebut. Internal link juga sama pentingnya karena dapat membantu search engine untuk lebih memahami isi website.
Berikut contoh dalam memberikan link aktif
* Penggunaan attribute "title" pada tag a tidak wajib dalam SEO. Bagi search engine, anchor text + link destinasi lebih memberikan efek. Sedangkan, attribute title berperan lebih ke pengalaman user (meningkatkan aksesibilitas). Value dari attribute title dapat berisi informasi tambahan yang tidak tersampaikan di anchor text.
Panjang kalimat
Buat kalimat sebisa mungkin simpel dan singkat: Rata-rata 8-20 kata per kalimat. Kalimat yang lebih pendek, lebih mudah dibaca dan dipahami.
Variasikan Panjang Kalimat: Campur kalimat pendek dan panjang untuk mempertahankan minat dan meningkatkan alur pembaca.
Panjang paragraf
Buat paragraf tetap pendek: Buat 2-4 kalimat per paragraf. Paragraf pendek lebih mudah dibaca oleh user, terutama pada perangkat layar yang lebih kecil seperti smartphone.
Gunakan satu ide per paragraf: Setiap paragraf disarankan untuk fokus pada satu ide atau topik.
Panjang konten
Jumlah kata: Untuk postingan blog dan artikel, targetkan minimal 500 kata (direkomendasikan 800+). Prioritaskan pada menjawab kebutuhan user dalam mencari informasi.
Fokuskan pada pembuatan konten yang memberi informasi bernilai dan relevan, bukan sekadar mengejar jumlah kata belaka.
Readability
Gunakan Subjudul: Pisahkan konten dengan subjudul (H2, H3, dst.) untuk meningkatkan keterbacaan dan membantu search engine memahami struktur konten.
Poin-poin (bullets/daftar nomor): Gunakan poin-poin atau daftar bernomor untuk mempermudah pemindaian informasi.
Kalimat Aktif: Pilih kalimat aktif daripada kalimat pasif untuk membuat tulisan lebih langsung dan menarik.
Tips dalam membuat bagian intro/pembuka
Mengandung unsur hook/yang dapat menarik pembaca:
Gunakan kalimat yang dapat segera menarik minat pembaca. Bisa berupa fakta yang menarik, pertanyaan, kutipan, dsb.
Contoh: "Tahukah Anda bahwa mengoptimalkan situs web untuk SEO dapat meningkatkan trafik hingga 200%?"
Nyatakan masalah:
Jelaskan dengan jelas masalah atau kesulitan yang akan dibahas dalam konten. Hal tersebut dapat membantu pembaca memahami nilai dari konten yang dibuat.
Contoh: "Banyak bisnis kesulitan untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi di Google karena praktik SEO yang kurang efektif."
Tawarkan solusi:
Perkenalkan solusi atau poin utama yang akan dibahas dalam konten. Sehingga dapat menetapkan ekspektasi dan memberikan alasan kepada pembaca untuk melanjutkan membaca lebih lanjut.
Contoh: "Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi strategi SEO yang terbukti dapat membantu meningkatkan peringkat dan mengarahkan lebih banyak trafik ke website Anda."
Sertakan keywords di intro:
Sertakan keywords secara alami dalam 100 kata pertama pada intro/pengantar. Bertujuan untuk membantu search engine memahami fokus konten yang dibuat.
Contoh: "Mengoptimalkan situs web Anda untuk SEO melibatkan kombinasi keyword research, pembuatan konten, dan penyesuaian teknis."
Bangun rasa penasaran:
Dorong pembaca untuk melanjutkan membaca dengan cara memberi petunjuk tentang apa yang akan mereka pelajari atau dapatkan dari membaca konten yang dibuat.
Contoh: "Di akhir panduan ini, Anda akan mendapatkan tips praktis untuk meningkatkan strategi SEO dan mencapai peringkat yang lebih tinggi."